Pages

Cinta Pada Perkataan Pertama (Disadur Dari Catatan Harian)

Rabu, 04 Januari 2012 3 komentar

Bagi awak hal yang paling absurd di dunia ini adalah CINTA. Ah, tak perlulah awak beritahu lagi bagaimana lima huruf ini mampu membuat hati kalang kabut, dunia dipenuhi bunga-bunga dan ujung-ujungnya banyak yang berakhir nestapa.

Keabsurdan itu semakin tampak runyam jika cinta tak mampu diungkap alias cinta terpendam (Wake up, Ab, hari gini masih ngomongin cinta). Hahahaha....
Kalian pernah baca  Sang Pemimpi (tentu pernahlah ya, secara best seller pulak). Oke, apa yang kalian ingat tentang tokoh Arai? Kalau awak sih jangan ditanya, tentu saja  yang paling awak ingat adalah tokoh Arai yang  cintanya kepada Zakiah Nurmala  tak pernah dianggap. Kasihan kali bah!

Ya, pontang-panting Arai mencuri perhatian gadis itu, tapi tetap saja Nurmala bergeming. Hampir sama dengan kisah cinta awak (buka rahasia) semasa sekolah dasar dulu (gile bener dah, masih cencen udah jatuh cinta :D). Hehehehe...mungkin awak akan ceritakan pengalaman awak yang mulai dewasa aja ya (sok sweet!). 

Jadi tahun 2006 awak mulai kuliah di salah satu PTN di Medan. Awak telat dua tahun untuk kuliah karena awak langsung kerja selepas tamat Aliyah dulu. Terus awak kepengin kuliah. Merantau dan jadilah saat itu awak kuliah. Di awal-awal perantauan, awak tinggal dengan salah satu sohib awak di Aliayah dulu, namanaya Abdul. Teman kompak awak yang selalu terlihat murung dan depresi berat. Tapi anehnya, kok banyak ya  cewek yang suka sama dia (hahahaha...ini mah awak iri keknya...wkwkwkw). Ya, awak tinggal sama kawan awak itu di daerah Djamin Ginting. Gila kali lingkungannya, semua orang batak yang setiap pagi sibuk memukul kemiri. Padahal awak alergi kali sama bau kemiri. Setiap hari awak muntah-muntah karena bau itu. 

Kawan awak si Abdul ini baik kali orangnya. Dia kuliahnya di Polmed USU. Setiap hari masuk siang. Waktu ospek, dia rela ngantarin awak ke kampus pagi-pagi buta (saat itu awak culun kali, diisuruh datang jam 6 awak datang jam 5) :D. Kawan awak ini gak pernah keberatan, very easy going personlah pokoknya. Terus dia sering nawarin, pulangnya mau dijemput gak? Awak senyum dan geleng kepala. Awakkan orangnya perasa. Gak mau merepotakan orang (sok mantab awak).

Nah, ospek yang disebut MATAMA inilah yang mempertemukan awak dengan  first love awak (macam betul aja). Maklumlah, dulu waktu di Aliyah,awak tinggal di asrama dan semua penghuninya cap lonceng semua. Jadilah awak gak pernah pacaran. Back to first love, saat itu awak terpilih sebagai ketua kelompok. Memang sih, saat itu awak sok vokal dan sok mantab. Awak memang gitu orangnya, selalu ingin mendominasi (buka aib sendiri!). 

Terus cerita bisa ketemu firts love itu gimana? Pasti kelen mau nanya itu, kan? Sabarlah, ini pelan-pelan mau awak ceritain.

Jadi waktu itu hari kedua ospek. Sudah sore. Dan para instruktur masih sibuk merepet-repet di depan sana. Kami kayak orang bego,kebingungan celingak-celinguk gak jelas. Saat itu di depan awak anggota ospek, perempuan, pakai jilbab besar. Dia bilang ke awak, ini udah sore dan waktunya ashar. Saya belum shalat ashar. Deg, saat itu awak mengangkat wajah dan melihat wajah yang rusuh dan cemas luar biasa. Wajah yang teramat biasa tapi tampak bening sekali. Wajah yang membuat dunia slowmotion dan bunga-bunga entah dari mana berjatuhan, angin melambai dan menerbangkan poni di dahi awak. Suara-suara burung tiba-tiba bergema di telinga. Awak merasa sayap tumbuh di pundak awak (lebay kali bah!). Awak terbang.

 Ya, awak merasakan sore itu menjadi sore yang begitu indah di tengah-tengah hiruk pikuk dan kebosanan yang melanda. Awak jatuh cinta pada perkataan pertama gadis berjilbab lebar itu. Bukan cinta pada pandangan pertama.

Terus, pukul lima sore tepat saat barisan dibubarkan. Awak masih penasaran kali dengan cewek ini, mungkinpun dia binggung, kok dari tadi manusia sok keren ini lihat-lihatin dia dari tadi ya. Pakai senyum-senyum yang sok manis. Entah kenapa, saat itu awak sok kegantegan gitu. Dia beranjak  dengan langkah tergesa menuju masjid. Awak mengejar langkah itu dengan langkah-langkah lebar. Asli jantung awak lintang pukang.
-Mau ke masjid, ya?- tanya awak
Dia malah mandang wajah awak dengan tatapan heran. Sedetik diam. Lalu,-Eh, iya,-katanya.
Awak mukul jidat awak. Dongok kali awak ini, sudah tahu mau ke masjid masih ditanya juga. Awak malu kali waktu itu. Saking malunya, awak biarin dia berjalan makin cepat.

***
Malamnya awak gak bisa tidur. Gelisah menghampiri hati awak. Awak ingin malam ini segera ditelan pagi. Awak gak sabar. Awak ambil catatan harian. Awak tulis pengalaman awak sore itu. Dan sejak hari itu, catatan harian awak berubah cerita. Semua jadi tentang dia.

Keesokan paginya adalah hari terakhir ospek. Awak semakin gelisah. Berarti habis sudah kebersamaan awak dengannya, padahal baru semalam awak kenal dia. Namanya pun awak belum tahu. Kembali awak diantar si Abdul, dia memang baik kali. Awak ceritakan pada dia kalau awak ketemu gadis cantik. Cewek kau saja kalah, kata awak waktu itu. Si Abdul cuma cengengesan.

Sesamapainya di kampus. Awak menuju kerumunan orang-orang yang berserak di lapangan. Awak cari-cari gadis itu, belum datang atau awak susah mencarinya di tengah lautan jilbab putih ini. Awak gak kehilangan usaha, awak tiup peluit awak (ini adalah tanda untuk mengumpulkan kelompok awak jika tersesat di hutan belantara) Gak nyambung. Tak lama,kawan-kawan awak satu persatu datang (awak merasa kayak tarzan waktu itu, hahahahah....)  Lima laki-laki, enam perempuan, dan anggota awak berjumlah 12 orang berarti kurang satu lagi. Awak absen satu-satu, mereka menyebutkan namanya. Terus awak tanya, yang belum datang namanya siapa, saat itu serempak beberapa orang menjawab, namanya Aisyah (bukan nama sebenarnya, kayak kasus kriminal aja pakek dirahasikan) :D.

Sejak hari itu awak jadi tahu namanya. Awak mencoba untuk menyapanya. Tapi awak malunya minta ampun. Sering awak salting gak jelas. Dia benggong dan menatap aneh wajah awak. Lagi-lagi awak pasang wajah sok tampan, sok cool, sok segalanya. Awak benar-benar mati kutu jika berhadapan dengannya.

***
Waktu bergulir. Awak sah menjadi mahasiswa. Hari pertama masuk kampus awak mencari-cari namanya duluan. Awak berharap dia sekelas dengan awak. Ah, awak kecewa, dia ada di kelas sebelah. Awak pun murung hari itu. Gila kali awak rasa, hari-hari pertama kuliah awak kok jadi berantakan gini. Padahal tujuan awak kuliah mau nuntut ilmu (sok mantab). Tapi tidak masalah, meski tak sekelas, awak tetap masih bisa melihatnya. Kan kelas awak dengan kelas dia sebelahan. Dah gitu, sekat kelas awak dan kelas dia ada   lobang besar. Nah, tiap hari awak ngintip-ngintip kelas dia dari lobang itu.

 Malamnya,awak ceritakan rasa hati awak ini sama Abdul. Dia malah bilang, biasanya cewek-cewek jilbaber itu gak mau pacaran. Awak garuk-garuk kepala. 
-Kalo ko berani, ko teleponlah dia.- tantang si Abdul.
Awak senyum. Siapa takut? Lalu, awak ambil handphone awak. Awak cari namanya di phonebook. Ketemu. Awak pencet tombol hijau. Tak lama. Tersambung. Diangkat.

-Halo,- suaranya bening sekali
Awak diam.
-Halo, Assalamualaikum,- katanya lagi
Awak panas dingin. Gak berani awak ngomong. Tiba-tiba.
-Ya, hallo. Ini Aisyah, ini Abdi. Awak mau bilang, awak suka sama Aisyah.- Abdul merampas HP awak dan dia meracau gak jelas. Awak rampas kembali HP awak, awak marah dan kesal. Sampai awak gak mau cakapan sama dia seminggu. 

Keesokan harinya, di kampus. Awak gak berani bertemu Aisyah. Awak malu. Awak gak tahu harus menjelaskan dari mana. Awak binggung. Awak cuma diam duduk di kelas. Tiba-tiba Aisyah masuk kelas awak bersama temannya. Gila benar, dia menuju kursi awak. Wajahnya teduh kali. Tapi wajah awak udah kayak kepiting rebus. Awak gugup  kayak maling kampung yang baru ketahuan mencuri sandal.

-Bisa bicara sebentar,-katanya tiba-tiba.
Awak menoleh. -Di mana?- kata awak.
-Di luar.-
Dia keluar bersama temannya. Awak keluar juga. Di bawah tangga, tepat di lantai satu, pada sebuah koridor , awak habis kena sembur. Awak dibilang pengecut. Awak udah jelaskan semuanya. Tapi dia gak mau dengar. Dia marah besar. Karena pernah buku harian awak tertinggal di kelas dan diketemukan oleh kawan-kawan awak dan di sana penuh dengan cerita tentangnya. Jadilah seluruh angkatan awak tahu kalau awak suka sama Aisyah.  Dan mematahkan hati gadis-gadis yang menyukai awak (gedubrak!). Sejak hari itu pula Aisyah bilang tidak tahu harus bersikap apa sama awak, padahal selama ini kami berteman dan dia mengatakan sangat nyaman berteman dengan awak. Awak patah hati. Awak berjanji pada diri awak untuk tidak jatuh cinta lagi. Jadilah sejak itu awak lebih disibukkan dengan segala kegiatan kampus. Awak gila belajar dan memperdalam Bahasa Inggris awak, sibuk berorganisasi di kampus dan menjadi orang baru. Teman-teman awak menyebut awak si gila organisasi. Tapi inilah cara awak untuk tidak menuruti hati awak. Hobi awak yang suka menulis diary masih awak lanjutkan. Hobi yang diam-diam ternyata membawa berkah. Gara-gara diary itu pula Aisyah tahu awak suka menulis. Sampai suatu hari ia menentang awak untuk menulis di media massa. Bukan karena ingin diakui, saat itu memang tantangan yang diberikan Aisyah menjadi energi tambahan buat awak. 

Kini enam tahun sudah terlewati. Meski Aisyah tahu awak menyukainya tapi awak gak pernah mengutarakan perasaan awak. Apalagi sejak awak mulai mengerti tentang hal ini. Awak jadi malu jika mengingat itu semua. Dan kenapa awak berani menulis ini, sebab, tak ada pengalaman yang tidak bernilai. Seburuk apapun pengalaman itu. Sejalan dengan sebuah pepatah, pengalaman adalah sebaik-baik guru kehidupan. Semoga ada manfaat yang bisa ditabur meski sebesar biji dzarrah.

Badai Matahari Bukan Kiamat (Isu Seputar Anggapan 2012 Akan Terjadi Kiamat)

0 komentar



Aktivitas Matahari diperkirakan akan memuncak pada pertengahan tahun 2012 hingga tahun 2013. Peningkatan aktivitas bintang di Tata Surya itu berpotensi meningkatkan frekuensi badai Matahari, lontaran energi tinggi ke lingkungan sekitar Matahari.

Aktivitas di jejaring sosial twitter ramai oleh peringatan akan dampak badai Matahari pada kemusnahan makhluk hidup Bumi. Badai Matahari dituding sebagai salah satu penguat terjadinya kiamat 2012.

@Lukuk_Wae misalnya, mengatakan, "Kiamat 2012 diawali dengan badai Matahari. Benarkah?

Kepala Observatorium Bosscha Hakim L Malasan saat dihubungi, Selasa (3/1/2012), mengatakan bahwa fenomena badai Matahari hendaknya tidak dikaitkan dengan kiamat, sebab keduanya tak berhubungan sama sekali.

"Badai Matahari berpotensi mengganggu komunikasi dan berdampak pada satelit. Tapi, badai Matahari sama sekali tak mengakibatkan kemusnahan. Jadi, badai Matahari akan mengakibatkan kiamat itu tidak benar," jelas Hakim.

Hakim memaparkan bahwa peningkatan aktivitas Matahari yang memacu kejadian badai Matahari sudah berlangsung sejak Matahari ada miliaran tahun lalu. Nyatanya, walaupun aktivitas Matahari meningkat dan memicu badai Matahari, kiamat tidak terjadi.

Terkait kemusnahan kehidupan akibat Matahari, astrofisikawan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa mungkin hal tersebut baru terjadi sekitar 5 miliar tahun lagi.

"Umur bintang seperti Matahari diperkirakan 10 miliar tahun. Sekarang Matahari sudah sekitar 4,5 miliar tahun. Jadi masih 5 miliar tahun lagi. Nanti Matahari akan menjadi bintang raksasa merah dan menelan planet terdekat, Merkurius, Venus, dan mungkin Bumi. Saat itu kehidupan di Bumi sudah tidak ada," jelas Thomas.

Menurut Hakim, saat ini yang harus diwaspadai adalah dampak badai Matahari pada komunikasi, perbankan, dan satelit. Bosscha sudah melakukan pemantauan aktivitas Matahari, namun kewajiban proteksi terhadap dampaknya bergantung pada respons pemerintah.

"Saya tidak tahu apakah satelit kita seperti Palapa itu sudah diproteksi terhadap dampak badai Matahari. Ini yang perlu jadi perhatian, " kata Hakim. Dampak lain yang harus diantisipasi adalah jika terjadi induksi magnetik yang bisa merusak listrik.


Lidah api matahari yang direkam satelit Solar Dynamics Observatory (SDO) dibandingkan ukuran Bumi.
Tiga letupan besar di permukaan Matahari sepanjang minggu lalu bakal menimbulkan gelombang badai elektromagnetik yang menyambar Bumi dalam beberapa hari ini. Dampak badai Matahari bisa menyebabkan gangguan satelit, perangkat telekomunikasi, serta elektronik dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah Amerika Serikat bahkan secara khusus mengeluarkan peringatan risiko tersebut.
"Badai Matahari yang akan terjadi berikutnya mungkin memiliki level sedang atau kuat," kata Joseph Kunches, ilmuwan dari Space Weather Prediction Center, divisi dari National Oceanic and Atmospheric Adaministration (NOAA).
Kunches mengungkapkan, badai Matahari yang terjadi minggu lalu dan berikutnya bisa berdampak pada satelit komunikasi dan Global Positioning System (GPS) dan bahkan dapat menciptakan aurora yang bisa dilihat dari wilayah Minesota dan Winconsin, Amerika Serikat.
Aurora yang tercipta, disebut aurora borealis, merupakan cahaya alami yang bisa dilihat di wilayah Artik dan Antartika. Fenomena itu terbentuk akibat tumbukan antara partikel berenergi tinggi dengan atom di lapisan atas atmosfer.
Menurut NOAA, kerusakan besar akibat badai Matahari jarang terjadi, namun pernah dilaporkan adanya dampak serius. Pada tahun 1989 misalnya, badai Matahari mengakibatkan pembangkit listrik di Quebec, Kanada, lumpuh sehingga warga setempat harus hidup tanpa listrik selama berjam-jam.
Sementara, dampak terbesar badai Matahari terjadi pada tahun 1859. Badai Matahari melumpuhkan sistem komunikasi telegraf di seluruh dunia dan mencipatakan aurora yang bisa dilihat hingga Karibia.
Sistem telegraf dilaporkan terus mengirimkan sinyal walaupun baterai telah dicopot. Bagaimana dengan dampak badai Matahari kali ini? Kunches mengungkapkan, "Saya pikir badai Matahari yang terjadi kali ini tak akan mendekati itu. Ini akan ada pada angka dua atau tiga dari lima pada skala NOAA Space Weather."
Tapi, tetap harus diwaspadai. Badai Matahari pertama yang terjadi minggu lalu mengakibatkan sedikit dampak di Bumi. Sementara badai yang kedua lebih kuat. Yang ketiga, masih belum dilaporkan, tetapi kemungkinannya bisa memperburuk badai Matahari yang kedua atau tidak berdampak sama sekali.
Direktur Space Weather Prediction, Tom Bogdan, mengatakan bahwa puncak badai Matahari terjadi setiap 12 tahun sekali. Seperti dikutip Reuters, Jumat (5/8/2011), ia memperkirakan badai Matahari berikutnya akan terjadi pada tahun 2013.

(Sumber Kompas.com)

Bintang di Tangan Sang "Bintang" (Review Novel Bintang, Win RG

Selasa, 03 Januari 2012 0 komentar









"Great dream, great person! Perfect dream, perfect person!"


Satu lagi novel tentang mimpi yang akan meramaikan sudut hati anda melalui cerita tentang perjuangan anak-anak "biasa". Adalah Bintang, gadis kecil yang memiliki seorang ayah tegas dan kejam. Seorang ayah yang selalu melakukan kekerasan pada Kakangnya, Iwan. Seorang ayah yang tidak pernah memuji anak-anaknya. Seorang ayah, di mata Bintang adalah sosok yang menakutkan.

Bintang , seorang gadis kampung yang memelihara mimpi. Cerdas, periang dan enerjik. Memanjat pohon jambu adalah hobinya yang tidak bisa ditawar. Ia senang berimajinasi menjadi apa saja bersama ketiga teman kecilnya, Lala, Lina dan Adi. Ia adalah anak yang penurut dan selalu menjadi kemilau di antara teman-temannya yang lain.

Ia tumbuh di bawah kerasnya hati sang ayah yang dipadu kelembutan jiwa sang ibu. Yang membedakan Bintang dengan teman-teman sebayanya  adalah tentang cita-citanya. Ya, ia menitipkan cita-cita (baca : mimpi) pada bintang-bintang di langit.

"Bintang, aku menitipkan impianku untuk jadi sepertimu. Menjadi seorang bintang. Bintang yang cantik, meski kadang tak terlihat tapi selalu dirindu dan bermanfaat."

Bintang sangat mencintai buku. Suka membaca puisi dan gemar menggarang cerita. Sementara sang ayah tak suka melihatnya berkutat di balik huruf-huruf. Ayahnya lebih menyukai jika Bintang belajar matematika atau ilmu pasti lainnya. Tapi mimpi harus diperjuangankan. Bintang (meski tidak sadar) tapi ia tahu kelak akan menjadi penulis besar. Maka, berimpianlah, katanya!

Oya, dalam hidup, apalagi sebuah novel, tak lengkap rasanya jika tidak disuguhkan cerita merah jambu. Ya, cinta. Bintang jatuh cinta pada seorang pria bernama Andra. Satu-satunya cowok keren yang berhasil memikat hati bukan gadis biasa itu. Namun, berakhir kandas dan Andra tidak terima.

Bintang tetap berjalan, mengejar mimpinya. Kuliah dan menjadi pribadi yang sukses. Di masa kuliah pula, ia menyempurnakan diri sebagai seorang muslimah kaffah. Ia berjilbab rapi dan semakin berprestasi. Dan tahukah kau, ia dilarang pulang oleh ayahnya sebelum menjadi manusia yang berhasil. Bisa dirasakan, bagaimana ngilu dan remuk redamnya hati seorang Bintang hari itu. Namun, dengan semangat dan tekad yang membaja. Bintang berhasil menjadi seorang sarjana lalu kembali mengabdikan diri sebagai seorang pendidik.

Cerita masih berlanjut, Bintang dewasa mulai dipusingkan dengan ceracau orang-orang yang memintanya untuk menikah. Sedang ia tak punya kekasih. Bintang berprinsip, tak ada pacaran sebelum ia menikah.

Ya, novel kompleks dengan segala problematika yang sama seperti kau juga pernah rasakan. Bahwa setiap orang dilahirkan dengan warna yang sempurna. Dengan mimpi yang tetap tersulut di hati. Win RG, penulis novel ini begitu jujur meluapkan separuh pengalamannya dalam novel pertama dan mendapat sambutan hangat di hati pembaca.

Novel bersetting Tanah Tinggi, Indrapura, Batubara, Sumatra Utara ini secara garis besar berhasil menyuguhkan lokalitas dan kepolosan dunia anak-anak. Melalui gaya bertutur yang terasa jujur, novel ini jelas mengundang sensasi emosi yang berubah-ubah sesuai dengan bahasa visual yang dituturkan penulisnya.

So, bagi anda penggila novel. Sayang sekali jika melewatkan kisah seorang gadis "biasa" ini.

Selamat membaca!





 
Sang Penandai © 2011 | Designed by Bingo Cash, in collaboration with Modern Warfare 3, VPS Hosting and Compare Web Hosting