Pages

Bintang di Tangan Sang "Bintang" (Review Novel Bintang, Win RG

Selasa, 03 Januari 2012









"Great dream, great person! Perfect dream, perfect person!"


Satu lagi novel tentang mimpi yang akan meramaikan sudut hati anda melalui cerita tentang perjuangan anak-anak "biasa". Adalah Bintang, gadis kecil yang memiliki seorang ayah tegas dan kejam. Seorang ayah yang selalu melakukan kekerasan pada Kakangnya, Iwan. Seorang ayah yang tidak pernah memuji anak-anaknya. Seorang ayah, di mata Bintang adalah sosok yang menakutkan.

Bintang , seorang gadis kampung yang memelihara mimpi. Cerdas, periang dan enerjik. Memanjat pohon jambu adalah hobinya yang tidak bisa ditawar. Ia senang berimajinasi menjadi apa saja bersama ketiga teman kecilnya, Lala, Lina dan Adi. Ia adalah anak yang penurut dan selalu menjadi kemilau di antara teman-temannya yang lain.

Ia tumbuh di bawah kerasnya hati sang ayah yang dipadu kelembutan jiwa sang ibu. Yang membedakan Bintang dengan teman-teman sebayanya  adalah tentang cita-citanya. Ya, ia menitipkan cita-cita (baca : mimpi) pada bintang-bintang di langit.

"Bintang, aku menitipkan impianku untuk jadi sepertimu. Menjadi seorang bintang. Bintang yang cantik, meski kadang tak terlihat tapi selalu dirindu dan bermanfaat."

Bintang sangat mencintai buku. Suka membaca puisi dan gemar menggarang cerita. Sementara sang ayah tak suka melihatnya berkutat di balik huruf-huruf. Ayahnya lebih menyukai jika Bintang belajar matematika atau ilmu pasti lainnya. Tapi mimpi harus diperjuangankan. Bintang (meski tidak sadar) tapi ia tahu kelak akan menjadi penulis besar. Maka, berimpianlah, katanya!

Oya, dalam hidup, apalagi sebuah novel, tak lengkap rasanya jika tidak disuguhkan cerita merah jambu. Ya, cinta. Bintang jatuh cinta pada seorang pria bernama Andra. Satu-satunya cowok keren yang berhasil memikat hati bukan gadis biasa itu. Namun, berakhir kandas dan Andra tidak terima.

Bintang tetap berjalan, mengejar mimpinya. Kuliah dan menjadi pribadi yang sukses. Di masa kuliah pula, ia menyempurnakan diri sebagai seorang muslimah kaffah. Ia berjilbab rapi dan semakin berprestasi. Dan tahukah kau, ia dilarang pulang oleh ayahnya sebelum menjadi manusia yang berhasil. Bisa dirasakan, bagaimana ngilu dan remuk redamnya hati seorang Bintang hari itu. Namun, dengan semangat dan tekad yang membaja. Bintang berhasil menjadi seorang sarjana lalu kembali mengabdikan diri sebagai seorang pendidik.

Cerita masih berlanjut, Bintang dewasa mulai dipusingkan dengan ceracau orang-orang yang memintanya untuk menikah. Sedang ia tak punya kekasih. Bintang berprinsip, tak ada pacaran sebelum ia menikah.

Ya, novel kompleks dengan segala problematika yang sama seperti kau juga pernah rasakan. Bahwa setiap orang dilahirkan dengan warna yang sempurna. Dengan mimpi yang tetap tersulut di hati. Win RG, penulis novel ini begitu jujur meluapkan separuh pengalamannya dalam novel pertama dan mendapat sambutan hangat di hati pembaca.

Novel bersetting Tanah Tinggi, Indrapura, Batubara, Sumatra Utara ini secara garis besar berhasil menyuguhkan lokalitas dan kepolosan dunia anak-anak. Melalui gaya bertutur yang terasa jujur, novel ini jelas mengundang sensasi emosi yang berubah-ubah sesuai dengan bahasa visual yang dituturkan penulisnya.

So, bagi anda penggila novel. Sayang sekali jika melewatkan kisah seorang gadis "biasa" ini.

Selamat membaca!





0 komentar:

Posting Komentar

 
Sang Penandai © 2011 | Designed by Bingo Cash, in collaboration with Modern Warfare 3, VPS Hosting and Compare Web Hosting