
Mak,
ini catatan sengaja aku tuliskan untukmu.
Meski aku tahu engkau tidak akan membaca ini, sebab engkau terlalu sibuk
mengurus kami. Hanya saja aku ingin dunia tahu, bahwa aku memiliki seorang
mamak yang paling mulia. Bukan sembarang mamak, meski engkau tetap juga cerewet
dan sering marah.
Mak,
sesungguhnya aku tidak akan pernah sanggup hidup tanpamu. Jika orang lain
bilang ibu mereka adalah sumber kekuata mereka, maka bagiku kau adalah napasku,
detak jantungku. Apa jadinya aku jika engkau tak ada. Apa jadinya jika engkau
membenciku.
Mak,
pernah aku tidak suka setiap kali engkau memerengutiku. Saat itu aku tahu aku
telah begitu...