Pages

Menanti Kejutan Film Negeri 5 Menara

Rabu, 28 Desember 2011


Negeri 5 Menara, inilah film pembuka tahun yang akan menemukan takdirnya: BOX OFFICE 2012. Sebuah film yang diadaptasi dari judul novel yang sama,ditulis oleh seorang santri Gontor, Ponorogo, Ahmada Fuadi. Novel yang mengisahkan tentang perjuangan enam orang anak dari berbagai daerah di Indonesia untuk mencapai obesesi darah muda yang memuncak. Lantas keenamnya dipertemukan dalam sebuah lembaga pendidikan bernama Pesantren Madani.

Adalah Alif Fikri, yang didaulat menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Berbekal mimpi dan segudang obsesi menjadi penerus Habibie. Selepas tamat tsanawiyah, ia menginginkan masuk sekolah umum. Namun, keinginan itu kandas, ketika amak memintanya untuk melanjutkan sekolah di aliyah. Alif nelangsa dan merasakan cita-citanya di ujung mata telah buram bahkan tak tersentuh. Awalnya ia tetap bersikeras. Dan amak, perempuan yang amat dicintainya itu ternyata lebih keras lagi. Sampai suatu hari, ia menerima surat dari Etek Gindo, pamannya. Akhirnya, berbekal keputusan setengah hati, ia menuruti kemauan amak asalkan ia belajar di pondok pesantren. 

Jadilah ia masuk ke Pondok Madani dengan diantar ayahnya. Meski gelisah begitu menghimpit dadanya. Namun, beginilah jalan hidup yang diajarkan orangtua Alif, sekali maju pantang surut ke belakang. Alif mengikuti ujian dengan hati yang dikuat-kuatkan. Ia lulus dan sah diterima menjadi santri di pondok. Keputusan setengah hati yang membawa berkah. Berbekal mantra MAN JADDA WAJADA, ia menantang kehidupan dengan perkasa. Dan, pertanyaan selanjutnya adalah apakah film dari novel ini akan memiliki ruh yang sama seperti novelnya?

Tak dinyana, banyak penonton kecewa dengan hasil adaptasi novel ke dalam film. Sebut saja dua novel fenomenal; Ayat-Ayat Cinta dan Laskar Pelangi. Meski menyedot jutaan penonton, tapi banyak penonton yang kecewa sebab ruh dari novel tersebut tidak terasa dalam filmnya. Nasib yang sama juga dialami oleh Hafalan  Sholat Delisa, sebagai penikmat karya TereLiye, saya pribadi sangat kecewa dengan film adaptasi ini. Masalah klasik yang samapun terjadi: ruh dari novel itu tidak terasa dalam film. Karakter-karakter yang terlalu memaksa. Rekonstruksi Tsunami yang terlalu dangkal. 

Ah, semoga saja nasib film Negeri 5 Menara tidak mengalami nasib yang sama. Kita tunggu saja. :D 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Sang Penandai © 2011 | Designed by Bingo Cash, in collaboration with Modern Warfare 3, VPS Hosting and Compare Web Hosting