Pages

Review Novel: Rembulan Tenggelam Di wajah-Mu

Kamis, 29 Desember 2011




Oleh : Sang Penandai


"Aku akan memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk bertanya tentang rahasia kehidupan, dan aku akan menjawabnya langsung sekarang. Lima pertanyaan. Lima jawaban. Apakah pertanyaan pertamamu. Apakah itu cinta? Apakah hidup itu adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup? Apakah makna kehilangan?"


Lima pertanyaan dan lima jawaban, itulah sekelumit kisah yang akan digulir dalam novel ini. Adalah Rehan, tokoh yang mendominasi cerita dalam novel ini. Masa kecil berselempang duka sebagai anak panti asuhan yang hidup penuh tekanan di sebalik orang-orang dewasa serakah. Rehan kecil adalah sosok pembangkang yang tidak taat pada peraturan panti, namun berhati cerlang dan selalu ada setiap Diar membutuhkannya. Di antara seluruh anak panti memang Diarlah yang selalu perhatian pada Rehan. Bagi Diar, Rehan abangnya sendiri. Begitupun Rehan menganggap Diar. 


Namun, pada pertengahan kisah, kau harus rela menyaksikan Diar sekarat dan akhirnya mati di depan mata Rehan sendiri. Selanjutnya Rehan lari dari panti setelah mencuri barang-barang berharga di panti. Toh, tanpa mencuri pun ia pernah dituduh sebagai pencuri dan merelakan bokongnya dicium oleh pukulan rotan. Namun, kematian Diar amat menyesakkan dadanya.


Lantas, waktu yang mendewasakan Rehan. Ia  tumbuh menjadi remaja di tengah kecamuk kejamnya kehidupan orang dewasa. Ia menjadi penjudi yang sukses sampai akhirnya bangkrut kembali. Ia tumbuh menjadi pribadi yang matang, pertumbuhan fisiknya bahkan melampaui anak-anak seusianya. 


Rehan tetap melalang buana, mencari pemberhentian hidupnya yang entah di mana. Lalu nasib menggulirnya menjadi perampok kelas kakap bersama Plee. Nasib mempertaruhkan hidupnya, Ray, begitu pada akhirnya ia disapa menjalani hidupnya sebagai tukang bangunan. Ternyata di bidang inilah ia memilki bakat yang luar biasa. Tak berbilang waktu lama, akhirnya didaulaut menjadi mandor dan berujung pada nasib yang lebih baik, ia diminta untuk menjadi penangung jawab sebuah proyek. Dan semua itu Ray pelajari melalui pengalamannya. 


Selanjutnya ia menikah dengan seorang perempuan bekas pelacur bernama Fitri. Dan hidup bahagia sampai nasib memisahkan mereka berdua. Di usianya yang senja, Ray jatuh sakit dan koma berbulan-bulan. Jadi ketika membaca novel ini, sesungguhnya kita melihat flashback kehidupan Ray mulai dari kecil sampai usia tua. Penulis novel ini begitu cerdas dalam membangun plot cerita, bahasa yang sederhana dan bernas sekali. Maka tak ayal lima pertanyaan sekaligus jawaban dari hal-hal yang selama ini mungkin sering kau pertanyakan akan terjawab dalam novel ini. Meski tidaklah sempurna, tapi bukankah kata-kata yang bijak akan melapangkan hati dan duniamu?


Novel ini patut untuk dibaca, sebab begitu banyak kearifan yang akan kau tangguk. Kau akan belajar memaknai kehilangan dalam bingkai yang sederhana. Selamat membaca dan menemukan kearifan di dalamnya.

2 komentar:

  1. Unknown mengatakan...:

    Novel yang sudah di baca berkali-kali..
    dari novel ini juga seuatu hubungan terjalin..

  1. Sang Penandai mengatakan...:

    Yup, ini novel penuh pencerahan untuk menjadikan pengalaman buruk sebagai pembelajaran ke depan agar lebih baik. hehehehe

Posting Komentar

 
Sang Penandai © 2011 | Designed by Bingo Cash, in collaboration with Modern Warfare 3, VPS Hosting and Compare Web Hosting